Peremajaan pipa PDAM tergolong mendesak. Terutama, untuk menekan kebocoran yang muaranya menjaga kontinuitas aliran dari lokasi sumber air baku ke instalasi pengolahan air.

BALIKPAPAN – Selain mencari sumber air baku, Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM memiliki target segera melakukan penggantian pipa. Usia pipa yang sangat tua membuatnya tidak memiliki kemampuan maksimal mengantarkan air dari lokasi sumber air baku ke instalasi pengolahan air (IPA).

Penyebab kerap terjadi gangguan aliran alias stop produksi, salah satunya karena pipa mengalami kebocoran. Terutama, pipa transmisi yang mengantarkan dari Waduk Manggar ke IPA Km 8 dan IPA Kampung Damai.

Plt Dirut PTMB Rita menuturkan, kondisi pipa memang sudah cukup tua. Misalnya, untuk IPA Gunung Sari dibangun pada 1980, IPA Kampung Damai dibangun pada 1982, dan IPA Batu Ampar dibangun 1990. Kebocoran sering terjadi karena kondisi pipa sudah keropos. Sementara, saat air dalam posisi mengalir memiliki tekanan yang tinggi. Belum lagi di dalam pipa juga terdapat udara.

“Saat tekanan tinggi, ada udara dalam pipa, kecepatan air dalam pipa melawan udara. Akhirnya, mengakibatkan tekanan ke atas. Itu yang membuat pipa sering bocor,” ungkapnya. Dia pun turut meminta maaf selama pelayanan kepada pelanggan kadang mengalami gangguan karena pipa bocor.

Pihaknya juga menggunakan cara lain untuk mengurangi kebocoran seperti pengurasan. Lewat pengurasan ini bisa mengurangi udara dalam pipa. Petugas memasang alat saat pengurasan untuk membuat udara keluar dari pipa. “Makanya kadang air kuning karena kami lakukan pengurasan. Setelah itu, air normal kembali dan bersih,” imbuhnya.

Solusi untuk mengatasi kebocoran, mau tidak mau harus dilakukan penggantian pipa yang sudah tua. PTMB butuh penyertaan modal untuk menjalankan proyek peremajaan pipa tersebut. “Syarat penyertaan modal butuh kajian investasi dan nilai rencana anggaran biaya (RAB),” sebutnya.

Nantinya dari dua dokumen, PTMB bisa menyampaikan permohonan penyertaan modal untuk melakukan peremajaan pipa. Rita menjelaskan, kajian investasi melalui BPKAD. Sedangkan pihaknya sedang menyusun dokumen RAB. PTBM sudah memiliki RAB untuk pipa dari IPA Km 12 hingga Grand City.

Lalu, Grand City sampai IPA Kampung Damai masuk kajian investasi dulu dan RAB lagi tahap revisi. “Kalau ini sudah clear, kami bisa minta lakukan penyertaan modal kepada wali kota untuk peremajaan pipa. Sehingga, tingkat kehilangan air PTMB bisa menurun,” sebutnya.

Harapannya, setelah ada peremajaan pipa, maka kontinuitas pengiriman air juga terjaga. Namun, ini perlu perencanaan matang melalui penyusunan dokumen kajian investasi dan RAB. “Jika pengiriman air sudah terjaga, maka kuantitas air yang sampai pada pelanggan juga terjaga,” tutupnya. (ms/k15)

DINA ANGELINA

dinaangelina6@gmail.com