Dibandingkan 2022, Kasus DBD di PPU Naik
Tunggu Penyebaran Telur Nyamuk Wolbachia
Senin, 20 November 2023 10:17


PENAJAM-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Salah satu upayanya, di antaranya, dengan menunggu proyek percontohan penyebaran telur nyamuk wolbachia. Untuk Kaltim, upaya menekan kasus DBD ini telah dilakukan dengan cara penyebaran telur ber-wolbachia di Bontang per 9 Oktober 2023 yang ditempatkan pada 1.880 titik. Anggarannya kolaborasi dana pemerintah pusat Rp 10 miliar ditambah APBD Bontang Rp 1 miliar.
Proyek percontohan yang sama di PPU saat ini sedang ditunggu. Proyek tersebut akan melibatkan Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, dan Pemkab PPU. “Kami menunggu dari Pemprov Kaltim sambil menunggu pula hasilnya di Bontang itu, karena sampai saat ini belum ada report-nya,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) PPU Jansje Grace Makisurat saat ditanya apakah PPU juga memerlukan hal sama seperti di Bontang itu, Minggu (19/11).
Di Bontang, seperti dilaporkan Kaltim Post, Jumat, 20 Oktober 2023, mengutip Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda Diskes Bontang Adi Permana, bahwa per 9 Oktober lalu ember pertama yang berisi telur tersebut telah ditempatkan di 1.880 titik. “Lokasinya di area permukiman. Dengan jarak tiap titik itu 75 meter,” kata Adi Permana. Pada 23 Oktober, ember tersebut diganti dengan telur yang baru oleh kader dari kelurahan. Sembari dicek dan dihitung berapa telur yang menetas. Tujuan penetapan radius itu agar sebarannya merata. Ditambah radius terbangnya nyamuk hanya 100 meter. Wolbachia ini dipandang cara yang efektif agar nyamuk DBD tidak lagi mengandung virus demam berdarah. Telur nyamuk wolbachia merupakan telur nyamuk yang telah diinfeksi dengan bakteri wolbachia, yang dapat mencegah nyamuk Aedes aegypti, vektor DBD, untuk berkembang biak.
Jansje Grace Makisurat mengatakan, selain menunggu proyek percontohan, Pemkab PPU juga terus melakukan upaya-upaya lain untuk mencegah penyebaran DBD. Antara lain penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungan masyarakat, edukasi masyarakat tentang cara mencegah DBD, dan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN. Juga, melibatkan masyarakat untuk aktif dalam melakukan pencegahan seperti jaga kebersihan lingkungan.
Sementara itu, penderita DBD yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti di PPU ada kenaikan apabila dibandingkan 2022. Data Ketua Tim Kerja Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Diskes PPU Rizka Aziza Darwis, kemarin, hingga Minggu, 19 November 2023 kasus DBD seluruh PPU tercatat 91 kasus. “Sedangkan data 2022 tercatat 76 kasus,” kata Rizka Azizah Darwis. Artinya, kata dia, ada kenaikan. Diungkapkannya pula, data November itu terbanyak penderitanya warga Desa Sepaku III, Kecamatan Sepaku, dan warga di desa dan kelurahan di Kecamatan Waru, PPU. (far)
ARI ARIEF
ari.arief@kaltimpost.co.id
LATEST NEWS
Sekwan : Rotasi dan Mutasi Hal Biasa
29 November 2023
Tingkatkan Kesadaran Warga
29 November 2023
Komitmen Bangun Kawasan Tanpa Rokok
29 November 2023
