SANGATTA – Kegiatan yang menjurus pada bentuk eksploitasi anak juga terdapat di Sangatta, Kutai Timur (Kutim). Semisal anak-anak yang beraktivitas di pinggir jalan. Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Kutim Ernata Hadi Sujito mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendekatan secara intens kepada pihak keluarga.

"Kurang lebih lima kali telah kami lakukan pendekatan. Untuk orangtuanya yang laki-laki itu sopir dan yang perempuan ikut membantu di warung,” ucapnya.

Pihaknya juga telah melakukan penindakan agar anak tersebut tidak turun ke jalan lagi. Namun, hal tersebut tidak diindahkan. "Kami sudah berkali-kali melakukan pendekatan. Bahkan kami agak sedikit menekan untuk anak itu tidak berjualan lagi, karena dia masih usia sekolah. Tetapi dari orangtuanya masih saja melakukannya, bagaimana anak mendapatkan penghasilan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ernata menuturkan, pihaknya telah melakukan penawaran kepada orangtua anak tersebut agar pendidikan dapat tetap dilanjutkan. Jika tidak mampu secara finansial, pihaknya siap melakukan upaya agar anak tersebut tetap mendapatkan pendidikan layak.

"Jika tidak mampu menyekolahkan, kami (Dissos, Red.) siap memberikan pendidikan yang layak dari tingkat SD hingga SMA. Semuanya akan kami tanggung," tandasnya.

Pihaknya berharap paguyuban satu suku turut serta dalam penanganan hal tersebut. Semisal melakukan pendekatan secara intens, sehingga orangtua anak tersebut tidak melakukan hal serupa.

"Saya meminta kepada paguyuban yang memang satu suku dengan orangtua anak itu, agar dapat ikut andil untuk menyadarkan orangtua itu. Karena dari pihak pemerintah sudah melakukan upaya, namun tetap tidak bisa," harapnya. (*/kai/kri/k16)