alexametrics Memahami Tentang ‘Negative Self-Talk’, Berikut Arti dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Memahami Tentang ‘Negative Self-Talk’, Berikut Arti dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Minggu, 12 November 2023 14:04

memahami-tentang-negative-self-talk-berikut-arti-dan-dampaknya-bagi-kesehatan

Ilustrasi Seseorang yang Mengalami Depresi Akibat Belenggu Negative Self-Talk (girlwithdreams.com)

Fase ketidakpercayaan diri adalah pengalaman yang umum dialami oleh setiap individu, di mana mereka cenderung meragukan kemampuan dan nilai diri sendiri. Hal itu menghadirkan pikiran-pikiran negatif yang dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan mental.

Pentingnya untuk menyadari bahwa ini adalah bagian alami dari perjalanan hidup, dan upaya positif seperti pengembangan diri dan dukungan sosial dapat membantu mengatasi dan mengubah pola pikir negatif tersebut.

Self-talk, sebagai praktik memberikan afirmasi positif kepada diri sendiri melalui monolog dengan menggunakan kalimat-kalimat yang mendukung, merupakan suatu strategi kognitif yang memiliki dampak besar pada kesejahteraan mental. Melalui penggunaan kata-kata yang baik, Self-Talk dapat menjadi alat efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres, dan membentuk pola pikir yang lebih optimis dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. 

Terkadang, kita menyebut diri sendiri sebagai seorang yang 'ceroboh' atau meragukan kemampuan kita dengan berkata, "Tidak mungkin saya bisa melakukannya." Namun, dalam momen sulit tersebut, kita perlu ingat bahwa fase tersebut akan berlalu, membawa kesadaran bahwa sebenarnya kita bukanlah orang yang ceroboh, dan kita memiliki potensi untuk berhasil jika bersedia mencobanya.

Namun, bagaimana jika dialog internal yang negatif atau disebut Negative Self-Talk ini berlanjut dalam jangka waktu yang cukup lama? Mengutip dari healthshots.com oleh JawaPos.com, Dalam percakapan dengan Dr. Rahul Khemani, seorang psikiater dari Rumah Sakit Wockhardt di Mumbai, dijelaskan bahwa setiap individu memiliki suara hati.

Suara hati itulah yang memandu perilaku, berfungsi sebagai kompas moral yang mencegah pelanggaran aturan lalu lintas dan memberikan motivasi untuk menjaga pola makan sehat. 

Namun, Dr. Khemani juga mencatat bahwa suara hati ini dapat menjadi negatif seiring berjalannya waktu, potensial untuk merugikan kita dan mengurangi tingkat kepercayaan diri. Peningkatan dampak negatif terjadi saat kita menginternalisasikan pesan-pesan negatif dari orang lain mengenai identitas, perilaku, dan perasaan diri, yang umumnya dipelajari sejak masa kanak-kanak namun dapat berkembang seiring waktu. 

Dr. Khemani menjelaskan bahwa, tidak menangani masalah hubungan adalah alasan utama yang mendorong munculnya Negative Self-Talk.

Menyembunyikan masalah tanpa penyelesaian hanya meningkatkan stres dan frustasi, menciptakan lingkungan yang memicu pertanyaan diri dan timbulnya Negative Self-Talk.

Lebih lanjut Dr. Khemani menjelaskan, bahwa kebiasaan tidak sehat memiliki potensi untuk menciptakan pemikiran negatif dan mempengaruhi pola Self-Talk.

Ketidakperhatian terhadap perawatan diri yang dibutuhkan pada dasarnya merupakan cara memberikan pesan kepada kesehatan mental kita bahwa kita layak menerima aspek-aspek negatif, dilansir tertulis oleh JawaPos.com dari healthshots.com. Berhenti terlibat dalam Negative Self-Talk memegang peranan penting bagi tubuh, berikut lima dampak jika kita terbelenggu pada Negative Self-Talk.  

Pertama, Negative Self-Talk dapat menghancurkan kemampuan kita untuk melihat peluang, menjebak kita dalam zona ketidakpercayaan diri yang menghalangi partisipasi dalam proyek baru, peran baru, dan hubungan baru, bahkan merusak hubungan yang telah kita bangun.

Kedua, praktik Negative Self-Talk membatasi pemikiran kita, karena keyakinan bahwa kita tidak pandai dalam suatu hal dapat tumbuh menjadi keyakinan yang dipercaya seiring waktu.

Ketiga, perfeksionisme sering kali muncul sebagai hasil dari Negative Self-Talk yang berlebihan, di mana persepsi bahwa "hebat" tidak sebanding dengan "sempurna" menciptakan ilusi bahwa perfeksionisme dapat dicapai, menimbulkan rasa ketidakpuasan yang konstan. Keempat, timbul dampak serius seperti depresi, kecemasan, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri dapat dipicu oleh Negative Self-Talk, menimbulkan konsekuensi serius terhadap kesehatan mental.

Terakhir, kritik diri yang berkelanjutan dapat merugikan seseorang secara emosional, menciptakan rasa tidak aman dan kekurangan.

Komunikasi yang terganggu dan kurangnya umpan balik yang positif dapat membuat hubungan menjadi tidak seimbang, meningkatkan ketidakamanan, dan bahkan meningkatkan risiko perilaku manipulatif. (*)