Tak melulu soal kerugian, pandemi corona beberapa tahun lalu juga memberikan peluang usaha bagi mereka yang kreatif. Seperti yang dibuktikan pasangan suami-istri Faldhi Nur Rahman dan Nur Fajeriah.

DI antara deretan ruko di Jalan Syarifuddin Yoes, Sepinggan, Balikpapan Selatan, terdapat satu ruko yang baru dibuka seminggu lalu. Namanya Dapur Rania. Berada tepat di seberang Pengadilan Agama Balikpapan, sehingga lokasinya mudah sekali untuk dijangkau.

Toko kue itu memiliki dekorasi berupa bunga artifisial di bagian kaca depannya, sehingga menambah kesan manis yang sesuai dengan menu-menu yang ditawarkan. Berawal dari usaha rumahan yang dibangun oleh pasangan suami-istri, Faldhi Nur Rahman dan Nur Fajeriah.

Dapur Rania diambil dari nama belakang sang anak, Fidelia Aldifa Rania. Dengan luas 3x7 meter, di bagian dalam toko terdapat etalase kaca, lemari pendingin serta rak yang dipergunakan untuk memajang hasil produk.

Fajeriah, sang istri memang menyukai dunia baking sejak lama. Namun sebelumnya tak pernah diseriusi. Kemudian di masa pandemi, karena keterbatasan interaksi di luar lingkungan, membuat ia kembali doyan memasak.

"Ketimbang nggak ngerjain apa-apa di rumah juga, ya coba baking lagi. Awalnya buat keluarga sama pesanan teman. Alhamdulillah mulai banyak yang repeat order," ujar Nur Fajeriah, sang istri.

Faldhi amat mendukung usaha sang istri. Dia pun gemar memasarkan, hingga mengurus packaging produk supaya lebih menarik. Dari upaya keduanya, pesanan terus membanjiri. Terlebih di kala Lebaran, mereka dapat menjual lebih 2.000 stoples kue, maupun hampers yang dibanderol dengan harga Rp 1 juta sampai Rp 2 juta.

"Pasar menyambut baik, pelanggan pun menunggu outlet kami. Dari situlah kami berikhtiar dan memberanikan diri membuka outlet Dapur Rania pada 11 November 2023 kemarin," ucap pria 29 tahun itu.

Terdapat puluhan menu yang ditawarkan, mulai jajanan kering, basah maupun minuman. Harganya juga bervariasi, mulai ribuan rupiah hingga ratusan ribu. Disebutkan Faldhi, kebanyakan konsumen ialah menengah ke atas. Dari keluarga dan remaja, yang 90 persen didominasi merupakan konsumen perempuan.

"Kami menggunakan bahan premium guna menjaga kualitas, namun juga bisa menyesuaikan harga agar semua orang bisa merasakan hidangan dari Dapur Rania," tuturnya.

Awal kali memulai usaha, Dapur Rania menjajakan produk pertamanya berupa kue choux. Kini berkembang, dengan best seller yakni cheese pie dengan varian lotus dan cokelat, buko pandan dan mango cheese, serta creamy drink yang menggunakan kopi arabica dengan varian rasa almond, berry, dan signature.

"Kita juga punya risol, yang berbeda dari biasa yaitu risol beef pizza, untuk rasanya seperti lasagna," sebutnya. Bicara mengenai omzet, sejauh ini, laba kotor yang diterima di bawah Rp 10 juta. Diharapkan, Dapur Rania dapat terus berkembang dan memperluas market. Tidak hanya kepada masyarakat dan swasta, Faldhi mengungkap impian agar dapat pula melayani dinas maupun instansi pemerintahan.

Terdapat dua ruko berdampingan yang disewa. Satu dipergunakan sebagai outlet, sedangkan satu lagi merupakan lokasi produksi. Hadirnya Dapur Rania, bertujuan bisa membuka lapangan pekerjaan pula bagi masyarakat. Di mana, ia kini telah memperkerjakan 7 karyawan.

Tidak hanya datang langsung ke outlet, konsumen dapat pula memesan secara daring melalui pesan ke Instagram @dapurania_. Untuk pemesanan dalam jumlah banyak, dia mengingatkan agar paling tidak dilakukan H-2. Adapun operasional toko melayani dari jam 10 siang, hingga jam 6 sore.

"Konsep toko sebenarnya walk-in atau take away, tapi tetap kami sediakan space untuk dine-in. Semoga saja bisa terus berkembangan, dan bisa mempunyai cabang-cabang lainnya dengan lokasi parkir lebih luas lagi," pungkasnya. (ndu/k8)

Ulil

Yin.khazan@gmail.com