
JAKARTA – Hasil dua seri Formula E di Jakarta benar-benar mengubah peta klasemen. Nick Cassidy yang sebelumnya berjaya kini harus melorot ke peringkat ketiga klasemen sementara. Itu setelah dia berada di posisi ke-18 balapan kedua yang berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, Minggu (4/6).
Alhasil, posisi puncak klasemen direbut Pascal Wehrlein yang sebetulnya hanya finis di posisi keenam dengan 45 menit 17,393 detik. Hasil ini membuat Pascal mengumpulkan total 134 poin. Disusul Jake Dennis yang dua kali beruntun meraih posisi runner-up dengan 133 poin. Kemarin Jake sukses di podium kedua dengan 45 menit 00,107 detik. Sedangkan Nick masih dengan 128 poin.
Pada balapan kedua di Jakarta ini, pembalap dari tim Maserati MSG Racing Maximilian ’’Max’’ Gunther berhasil menjadi jawara. Hasil juara ini membuat Max bisa meraih hasil lebih baik. Itu setelah di hari pertama alias seri ke-10 hanya menempati peringkat ketiga.
Baik di seri ke-10 maupun 11 pembalap asal Jerman itu selalu menempati pole position karena selalu menjadi yang terdepan di babak kualifikasi. ’’Tentu saya bahagia dengan capaian saya dan tim di balapan ini. Akhir pekan yang sempurna. Di sini treknya bagus, cepat, dan semua hal baik ada di Formula E Jakarta. Selama akhir pekan, kami juga mendapatkan hasil bagus, itu fantastis,’’ papar Max setelah balapan.
Max merasa tak ada resep khusus soal hasil konsisten selama di Jakarta. ’’Kerja keras sudah tentu, dan kami selalu berprogres, dan semuanya menyatu di Jakarta ini. Saya sangat bangga dengan capaian ini dan saya senang dengan hasil baik ini,’’ ujarnya.
Kerja keras yang disebutnya tak lain dari cuaca sangat panas di Jakarta. ’’Saya banyak berkeringat, tapi saya senang berada di sini. Semua begitu cepat dan kompetitif dalam balapan di sini,’’ ungkapnya.
Sementara itu, meski berhasil mengudeta klasemen, Wehrlein kurang puas dengan hasil di balapan seri ke-11. Dia memulai start dari posisi keenam dan berakhir juga di peringkat keenam. ’’Saat Anda mengemudi di belakang mobil lain, Anda mendapat banyak debu. Dan tidak ada banyak cengkeraman. Jadi, di garis balap tidak apa-apa, tapi saat Anda mencoba menyalip sangat licin,’’ sebut mantan pembalap F1 yang sempat satu tim dengan pembalap Indonesia Rio Haryanto itu.
Di sisi lain, Jake Dennis menyebutkan, meski secara hasil yang didapat konsisten, dia menilai balapan di Jakarta sangat sulit. ’’Kami kepayahan sampai akhir. Tapi, kami berusaha terus sampai finis dan dapat poin. Ini adalah poin yang bagus dan harus kita syukuri itu,’’ tuturnya.
Menurut Jake, persaingan bakal sangat menarik antar pembalap. Apalagi, saat ini poin masing-masing tim semakin ketat di lima balapan yang tersisa. Di antaranya Portland-Amerika Serikat (24 Juni), dua di Roma-Italia (15-16 Juni), dan dua di London-Inggris (29-30). ’’Lihat lagi nanti. Saya mengincar juara. Portland akan sangat menarik. Tentu bisa (untuk juara), perjalanan masih banyak,’’ ucapnya. (raf/c17/bas)
LATEST NEWS
