PARIS—Kekuatan Paris Saint-Germain (PSG) dibangun tidak hanya demi mendominasi di Ligue 1. Chairman PSG Nasser Al Khelaifi selalu memberikan target ambisius berupa ajuara Liga Champions kepada siapa pun pelatih yang datang ke Camp des Loges, sebutan markas latihan PSG. Termasuk kepada Luis Enrique musim ini.

Berkaca dari kesulitan PSG dalam lima laga pertama Ligue bisa jadi cerminan kesulitan Lucho –sapaan akrab Luis Enrique – menangani PSG. Marquinhos dkk hanya bisa memenangi dua laga, dua laga lainnya seri, dan sekali menelan kekalahan. Noda tersebut malah tercipta di Parc des Prince, Paris, akhir pekan lalu (16/9). PSG dipermalukan OGC Nice 2-3.

Kekalahan yang membuat posisi Les Parisiens (julukan PSG) terlempar ke posisi kelima klasemen sementara Ligue 1. Padahal, di Parc des Princes, dini hari nanti, PSG sudah memulai perjalanan di Liga Champions dengan menghadapi Borussia Dortmund (siaran langsung Vidio pukul 02.00 WIB).

Perjuangan PSG di fase grup tidak mudah karena selain BVB, sebutan Borussia Dortmund, skuad Lucho bersaing dengan AC Milan dan Newcastle United.

’’(Juara) Liga Champions bukanlah obsesi, bukan tekanan,’’ ucap Marquinhos dalam pre-match press conference tadi malam (18/9) seperti dilansir di laman resmi UEFA.

PSG, sepertinya, sudah belajar dari kegagalan dalam final 2020. Bahkan, dua musim diperkuat Lionel Messi pada 2021—2022 dan 2022—2023 pun tidak serta merta memuluskan PSG merenkuh Si Kuping Lebar (trofi Liga Champions) untuk kali pertama dalam sejarah.

Marquinhos lebih suka menyebut PSG sebagai penantang gelar. Tidak hanya Liga Champions, begitu pula di ajang domestik seperti Ligue 1 dan Coupe de France. ’’Ini (Liga Champions) adalah ajang yang tersulit untuk dimenangkan,’’ kata bek tengah timnas Brasil itu kepada Ouest France.

Berbicara kepada RMC Sport, Lucho menyebut bahwa ekspektasi tinggi bisa jadi pembunuh peluang gelar juara. ’’Ketika sebuah klub hanya terobsesi dengan satu gelar, maka itu bukan pertanda bagus,’’ ucap pelatih terbaik Eropa musim 2014—2015 itu.

Seperti PSG yang menempati posisi tidak biasa di klasemen sementara Ligue 1, BVB malah terpental ke posisi ketujuh klasemen sementara Bundesliga di awal musim ini. Meski, Emre Can dkk meraih hasil tidak buruk. Yakni, 2 kali menang dan 2 kali seri.

Tidak ada sosok pemimpin setelah Marco Reus bukan lagi kapten sekaligus pilihan starting XI plus gelandang berbakat Jude Bellingham pergi ke Real Madrid disebut Direktur Olahraga BVB Sebastian Kehl menjadi tantangan klubnya musim ini. ’’Tapi, semuanya tetap memungkinkan bagi kami, termasuk mengalahkan mereka (PSG) di Paris,’’ koar Kehl dilansir Ruhr Nachrichten. (ren/dns)

Paris Saint-Germain (4-3-3): 99-Donnarumma (g); 2-Hakimi, 5-Marquinhos (c), 37-Skriniar, 21-Lucas; 33-Zaire-Emery, 4-Ugarte, 17-Vitinha; 10-Dembele, 9-Ramos, 7-Mbappe

Pelatih: Luis Enrique

Jersey pemain: Merah-biru

Jersey kiper: Kuning

Borussia Dortmund (4-3-3): 1-Kobel (g); 17-Wolf, 15-Hummels, 4-Schlotterbeck, 5-Bensebaini; 19-Brandt, 23-Can (c), 20-Sabitzer; 21-Malen, 9-Haller, 27-Adeyemi

Pelatih: Edin Terzic

Jersey pemain: Hitam

Jersey kiper: Hijau

Wasit: Jesus Gil Manzano (Spanyol)

Stadion: Parc des Princes, Paris

Siaran Langsung: Vidio pukul 02.00 WIB

Asian Handicap 0:¾