GRESIK United tidak main-main dalam mempersiapkan tim untuk Liga 2 musim depan. Menargetkan promosi ke Liga 1, sejumlah pemain kelas wahid didatangkan. Bahkan, manajemen tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut tinggal teken kontrak dengan pemain asing jika regulasi soal itu jadi disahkan.

CEO Gresik United Muhammad Allan menyatakan sudah siap dengan dua slot pemain asing untuk Liga 1. Satu non-Asia, satu dari Asia. ”Sudah ada. Kami sudah punya incaran. Tinggal diresmikan saja kalau regulasi sudah pasti,” paparnya. Deltras FC juga sudah memastikan bakal memanfaatkan slot pemain asing tersebut. ”Kami sudah melakukan komunikasi dengan agen yang biasanya menyuplai pemain asing di Liga 1,” kata COO Deltras FC Ronny Suhatril.

Lantas, bagaimana tanggapan penggawa lokal terkait rencana kedatangan para bintang asing yang bisa mereduksi jam terbang mereka? ”Saya memang sudah dengar soal pemain asing di Liga 2. Manajemen Deltras juga tertarik (mendatangkan pemain asing). Kalau saya sebagai pemain lokal, tidak masalah,” kata Rendi Irwan kepada Jawa Pos.

Kapten Deltras musim lalu itu tidak menganggap pemain asing sebagai saingan. ”Saya rasa itu akan membuat persaingan di tim semakin bagus. Kehadiran pemain asing membuat Liga 2 akan terasa seperti Liga 1,” ujar bapak tiga anak itu. Meski begitu, Rendi berharap segera ada kepastian soal regulasi tersebut. Sebab, sejauh ini masih simpang siur. Ada yang menyebut satu slot asing untuk pemain Asia. Tapi, ada yang menyebut dua dan bebas dari negara mana saja.

Sementara itu, Dirut PT LIB Ferry Paulus berharap operator Liga 2 di musim mendatang terpisah dengan Liga 1. ”Biar mereka (Liga 2 ) juga bisa mandiri. (Kalau digabung) memberatkan Liga Indonesia Baru,” ungkapnya.

Menurut dia, salah satu yang paling berat adalah menjalankan tahapan sejak awal seperti verifikasi hingga mengatur jadwal dan berkoordinasi dengan berbagai instansi. ”Mengurus Liga 1 saja sudah complicated, apalagi sama Liga 2. Terutama terhadap persiapan asesmen untuk verifikasi dan lain-lain, itu setengah mati,” ujarnya.

Ferry melanjutkan, rapat umum pemegang saham (RUPS) PT LIB rencananya dilakukan setelah kongres tahunan PSSI yang berlangsung di Jakarta pada 28 Mei. Ferry secara blak-blakan tidak ingin lagi menjabat Dirut PT LIB. ”Mudah-mudahan tidak lah, ya. Nanti dibilang mencla-mencle kan katanya 2–3 bulan (sebagai Dirut transisi),” ujarnya, lantas tertawa.

Dia menegaskan, itu bukanlah pernyataan menyerah. Tetapi, dia sudah bangga pernah ada di LIB. ”Jadi, nanti kalau RUPS bisa melihat performa liga enam bulan ini. Pokoknya dahsyat lah,” katanya. (raf/rid/gus/c19/ttg)