SAMARINDA–Wali Kota Samarinda Andi Harun mengecek beberapa ruas jalan, antara lain di area Taman Babaya, Taman Samarendah, dan Jalan Kusuma Bangsa, Senin (18/9).

Andi Harun mengungkapkan, sebelum dia menjabat, sempat menanyakan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ihwal Taman Samarendah menggunakan paving block, padahal tidak memiliki dasar yang memadai. Menurut dia, paving seharusnya digunakan di area taman, bukan di jalan yang dilalui masyarakat. Ketika ia dilantik, daerah tersebut sudah mengalami banjir. Oleh karena itu, Andi Harun memutuskan membangun drainase di sekitar taman. Perlahan masalah tersebut mulai teratasi.

Muncul pertanyaan publik, lantaran paving block Taman Samarendah tidak dibongkar terlebih dahulu sebelum diaspal. "Paving tersebut sudah terbuat dari sirtu yang sudah memiliki pasir dan batu, sehingga tidak perlu dibongkar lagi karena aspal juga menggunakan sirtu. Jadi sudah dobel sirtu, lalu ada compactor untuk memadatkan jalan," ungkap mantan wakil ketua DPRD Kaltim tersebut.

Politikus Gerinda Kaltim itu menambahkan, secara umum pekerja sudah berlangsung dengan baik, namun luput untuk tahap finishing, seperti pinggir jalan dan trotoar. "Kami tidak ingin hanya jalan yang mulus, tapi langkah-langkah lainnya juga. Padahal, ada konsultan pengawas dan PUPR tapi masih luput di bagian lainnya," tambahnya.

        Sementara itu, Kepala DPUPR Samariunda Desy Damayanti mengungkapkan, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 3 miliar untuk pengerjaan jalan area Taman Samarendah. Ihwal ketebalan aspal seharusnya 8 sentimeter, namun saat ini anggarannya cukup untuk ketebalan 4 cm. Dan pekerjaan itu belum selesai, masih tahap pengamatan, apakah pengaspalan berhasil atau tidak. “Makanya di pinggirnya masih belum selesai diaspal,” kuncinya. (dra/k8)

BUNGA MEILINIA SAFIRA

bungameilinia14@gmail.com