alexametrics Polemik Relokasi Pedagang Pasar Pagi, Tak Ada Kepastian Pemindahan

Polemik Relokasi Pedagang Pasar Pagi, Tak Ada Kepastian Pemindahan

Selasa, 19 September 2023 22:36

polemik-relokasi-pedagang-pasar-pagi-tak-ada-kepastian-pemindahan

BELUM JELAS: Pelabuhan Samarinda juga belum ada kepastian terkait titik relokasi sementara bagi pedagang Pasar Pagi.

Pasar Pagi yang bakal dirobohkan kemudian dibangun ulang, memang belum mendapat kepastian pelaksanaannya. Opsi relokasi mengerucut ke dua titik, yakni eks Bandara Temindung atau area Pelabuhan Samarinda. Namun, dua titik itu juga belum mendapat “lampu hijau” dari pihak-pihak terkait. 

 

SAMARINDA–Ribuan nasib pedagang Pasar Pagi masih menggantung. Belum ada titik terang terkait rencana relokasi. Namun, dari beberapa tawaran titik relokasi, dua kawasan mengerucut. Eks Bandara Temindung yang merupakan aset Pemprov Kaltim, dan Pelabuhan Samarinda di bawah kendali PT Pelindo regional IV. 

Beberapa waktu sebelumnya, Pemkot Samarinda melalui Dinas Perdagangan (Disdag) sempat menjalin komunikasi dengan beberapa pihak terkait. Disdag menyebut belum ada komunikasi secara resmi (bersurat) yang dikirim ke Pemprov Kaltim terkait penggunaan eks Bandara Temindung. Namun, sudah ada obrolan-obrolan terkait penggunaan fasilitas yang sudah kosong sejak Mei 2018 lalu.

Dari Pasar Pagi, untuk ke kawasan eks Bandara Temindung, pedagang harus berpindah jarak sekitar 2,5 kilometer. Jika dibandingkan dengan Pelabuhan Samarinda, ribuan pedagang bergeser sekitar 250 meter dari titik yang sekarang. Namun, untuk menempati pelabuhan, hal tersebut memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, aktivitas bongkar muat di pelabuhan sudah cukup crowded.

Humas PT Pelindo region IV Kalimantan Hari Eko menuturkan, belum bisa memberikan kepastian terkait rencana pemkot tersebut. “Oh ya, kami belum ada bahas tentang wacana ini (menyinggung relokasi ke Pelabuhan Samarinda). Karena khawatirnya akan menimbulkan polemik dari internal atau eksternal,” singkatnya melalui pesan WhatsApp (WA).

 Sebelumnya, para pedagang Pasar Pagi meminta waktu hingga Lebaran untuk mencari modal selama rekonstruksi. Jika relokasi dilakukan dengan salah, akan berdampak pada keuntungan. Pedagang pun meminta kepastian dan kejelasan ihwal pemindahan ke titik relokasi. 

Menurut Sekretaris Forum Pasar Pagi Jupriansyah, ada dua alasan mengapa pedagang tidak setuju direlokasi. Pertama, mereka khawatir pendapatan akan menurun. Kedua, pedagang kecil UMKM yang bergantung pada pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya akan kesulitan membayar pinjaman. Selain itu, jika pedagang tidak mampu membayar pinjaman, jaminan yang mereka berikan juga terancam. Bahkan, aset dagangan mereka dapat diambil alih pemberi kredit.

"Silakan proses rekonstruksinya berjalan tapi pedagang minta dilakukan setelah Lebaran. Ada waktu untuk pedagang bisa mendapatkan modal usaha selama rekonstruksi di dua bulan menjelang Lebaran. Relokasi di atas harus diperhatikan pemkot, lokasi yang disediakan harus berdekatan dengan Pasar Pagi," ungkapnya. (dra/k8)