PENAJAM- Masalah banjir yang sering melanda Kecamatan Waru masih menjadi momok utama dalam permasalahan yang harus segera diselesaikan. Pasalnya aliran sungai Sesulu sering kali meluap ketika mengalami curah hujan yang tinggi. Hal tersebut disampaikan melalui Reses (Serap Aspirasi) dikediaman Ketua DPRD PPU H Syahrudin M Noor dalam Masa Persidangan II Tahun 2023 Dapil Waru - Babulu (PPU), Selasa (21/3). Syahrudin - sapaan akrab Syahrudin M Noor berharap tahun ini sudah dapat terselesaikan mengingat anggarannya yang sudah ada.

"Rencananya, bersama TNI kita akan melakukan normalisasi sungai Sesulu. Pasalnya sungai itu sudah mulai dangkal. Kita juga akan buat kanal-kanal supaya tidak lagi menjadi langganan banjir setiap tahunnya,” kata Syahrudin.

Menurutnya, sebagian besar banjir juga dipengaruhi penumpukan sedimen di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sesulu dan mengalami pendangkalan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU telah bekerjasama dengan Kodim 0913/PPU untuk melakukan normalisasi DAS Sesulu tersebut.

Ratusan warga yang hadir tak mau ketinggal berswafoto bersama legislator asal partai Demokrat itu pada saat reses di kediaman Syahrudin.

"Adapun teknis normalisasi DAS Sesulu dikerjakan dengan menggunakan alat berat ampibi. Karena panjang DAS tersebut mencapai kurang lebih 1 kilometer sampai ke bibir laut. Apalagi terkait sendimentasi sudah sangat lama tidak pernah di normalisasi," ujarnya.

Selain masalah terkait penanggulangan banjir, beragam usulan pun diutarakan. Yakni terkait fungsional pasar Sesulu (pasar baru) yang telah dibangun saat ini. Meski tanahnya sudah dibebaskan oleh pemerintah, tetapi karena yang terbangun kondisinya masih berupa bagian pasar basah. Sehingga masih menjadi kendala dalam sosialisasi pemindahan para pedagang di pasar Waru. Hal itu lantaran karena belum adanya bagian pasar kering.

"Beberapa kali kami sudah meminta kepada Disperindagkop PPU untuk segera dibangunkannya bagian wilayah pasar keringnya. Baik itu tempat orang berjualan kain, pecah belah dan lainnya. Mereka mau beralih apabila kondisi pasar sudah mumpuni. Baik itu lokasi pasar basah dan lokasi pasar kering," jelasnya.

Syahrudin (baju putih) di dampingi Kapolsek Waru AKP Muklas, Danramil Waru Kapten Iman Syafi'i, Kepala Desa Sesulu Rahman serta Lurah Waru Zul Fahmi juga berfoto bersama usai menggelar Reses di kediamannya pada Masa Persidangan II Tahun 2023 Dapil Waru - Babulu (PPU), Selasa (21/3). 

Apalagi jika melihat pasar Waru (pasar lama) saat ini terbilang sudah tidak layak lagi. Di mana kondisinya sangat memprihatikan. Di mana pasar dan lokasi sampah sangat berdekatan. Kemudian terkait kebutuhan peningkatan skill dan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk meningkatkan kualitas diri dan perekonomian warga di Kecamatan Waru dan Babulu juga sering dibicarakan. Bagaimana cara mengakselerasi dalam peningkatan SDM masyarakat lokal untuk berkontribusi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Perlu adanya pelatihan - pelatihan secara formal maupun non formal. Jika kita bisa lakukan, ya akan kita lakukan sesegera mungkin. Karena setiap tahunnya ada program pelatihan. Intinya, jangan sampai kita tertinggal oleh SDM - SDM yang bertandang ke sini," ungkapnya.

Diketahui, dalam kesempatan reses itu. Sebanyak 200 lebih warga hadir untuk menyampaikan aspirasinya. Selain menyuarakan tarkait permasalahan banjir, fungsional pasar, serta SDM lokal. Usulan terhadap Infrastuktur jalan usaha tani dan usulan dalam penerangan jalan umum (PJU) juga disampaikan. Baik itu pula keluhan permasalahan sampah yang ada di Pasar Waru serta usulan tempat pelelangan ikan (TPI) hingga memuculkan kembali program rumah layak huni yang dulu disebut Rumah Pra Sejahtera. Turut hadir pula dalam kesempatan itu, Kapolsek Waru AKP Muklas, Danramil Waru Kapten Iman Syafi'i, Kepala Desa Sesulu Rahman serta Lurah Waru Zul Fahmi. (ami)

Ahmad Maki
amimaki.kaltimpost2009@gmail.com