alexametrics Hunian Pekerja Konstruksi IKN Siap Ditempati

Hunian Pekerja Konstruksi IKN Siap Ditempati

Jumat, 17 Maret 2023 13:08

hunian-pekerja-konstruksi-ikn-siap-ditempati

Hunian pekerja IKN yang siap dihuni,

Keberadaan hunian pekerja konstruksi agar kawasan ibu kota negara yang baru tak tampak kumuh. Lebih tertata dan tak mengganggu keindahan kota.

 

SEPAKU–Pembangunan hunian pekerja konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, telah rampung dikerjakan. Proyek yang menelan anggaran Rp 567 miliar itu terbagi dalam 22 tower, dan sanggup menampung sekitar 16 ribu pekerja. Setiap tower masing-masing dibangun empat lantai dan dilengkapi fasilitas kasur bertingkat, kamar mandi, toilet, kipas angin, dan kantin. Juga terdapat klinik kesehatan, musala, dan minimarket.

Dari 22 tower itu, sebanyak 12 tower dikerjakan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau WEGE. Kepada Kaltim Post di lokasi proyek, Kamis (16/3) sore, Manajer Konstruksi PT Wika Gedung Wahyu Anggoro menuturkan, pembangunan HPK yang digarap pihaknya berlangsung selama 145 hari.  Dimulai pada 29 Agustus 2022 sampai 20 Januari 2023.

Tower yang telah selesai dibangun saat ini telah ditempati sekitar 800 pekerja proyek istana presiden dan gedung kementerian koordinator 1.

Sebagai leader di proyek HPK IKN, lanjut Wahyu, WEGE mengerjakan design and build, landscape, dan hardscape. Menggunakan teknologi modular yang di dalamnya sudah termasuk MEP dan kelengkapan fasilitas ruangan. "WEGE membangun 12 tower HPK ini menggunakan teknologi modular dengan spesifikasi dimensi panjang 5,24 meter, lebar 2,62 meter, dan tinggi 3 meter, dengan total satu modul mencapai luasan 13,72 meter persegi," jelasnya.

Teknologi modular tersebut sebelumnya dipakai dalam pembangunan paddock Sirkuit Mandalika, Lombok, dalam menyambut gelaran MotoGP. Juga Rumah Sakit Khusus Covid-19 Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, yang dikerjakan dalam waktu delapan hari tanpa henti.

Proyek HPK menjadi gedung pertama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang rampung dan berdiri tahun ini. Atau setahun jelang dimulainya tahap pertama pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kaltim. Kini pihaknya tinggal melakukan serah terima hasil pekerjaan kepada Kementerian PUPR.

 

 

Menurut Wahyu, ada banyak tantangan dalam pekerjaan proyek fisik IKN, HPK salah satunya. Mulai dari topografi lahan berbukit, kondisi tanah yang keras namun tiba-tiba sangat berlumpur kala hujan, serta perubahan cuaca.

Terpisah, Direktur Operasi 1 WEGE Bagus Tri Setyana mengatakan, pembangunan HPK IKN beserta fasilitas pendukung dimaksudkan agar tidak ada rumah-rumah liar yang pemicunya berasal dari bedeng-bedeng. Mengingat IKN diharapkan menjadi kota yang indah, tak terlihat kumuh.

“Seperti kita ketahui, pembangunan IKN ini sudah dimulai sejak 2022 hingga 2045 mendatang. Lalu kenapa ada HPK? Kita melihat, pemerintah menargetkan Istana Negara sudah beroperasi pada 2024. Sedangkan proses pembangunan akan berkelanjutan hingga 2045. Sehingga, apabila ada kegiatan kenegaraan di lingkungan IKN, HPK sudah terlihat lebih tertata, lebih baik, tidak kumuh, tidak ada barak atau basecamp liar di sana,” tuturnya.

Selain membangun HPK, WEGE juga mendapat paket pekerjaan dari proyek pembangunan gedung dan kawasan kantor kementerian koordinator (Kemenko) paket 1 di IKN senilai Rp 745 miliar. Posisi gedung tersebut tidak jauh dari kawasan istana presiden. Nantinya gedung perkantoran yang mengusung konsep green building ini bakal ditempati Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Lingkup pekerjaan WEGE dalam proyek ini adalah rancang bangun (design and build) dengan masa pelaksanaan selama 660 hari kerja. Kawasan gedung Kemenko paket 1 ini akan berdiri di atas lahan seluas 24.274 meter persegi. Gedung setinggi delapan lantai ini nantinya dilengkapi smart building system yang terintegrasi. Demi mengusung konsep green building, WEGE pun turut mengaplikasikan building information modelling (BIM) dalam proses rancang dan bangun gedung. (riz/dwi/k8)