Otoritas Palestina Sebut Lebih dari 3.000 Murid Tewas dalam Serangan Israel
Selasa, 21 November 2023 21:36


Lebih dari 3.000 murid tewas dalam serangan-serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin. "Pembantaian yang dilancarkan Israel telah menyebabkan 5.000 anak meninggal, termasuk sedikitnya 3.000 anak sekolah," kata kementerian itu melalui pernyataan yang dikeluarkan untuk menandai Hari Anak se-Dunia.
Menurut pernyataan itu, sedikitnya 23 murid juga terbunuh di Tepi Barat --wilayah yang diduduki Israel. Kemenkes Palestina mendesak organisasi-organisasi pembela hak-hak anak agar "menjalankan tanggung jawab mereka dalam mengekang peningkatan berbagai pelanggaran yang dilakukan Israel serta menghentikan kejahatan Israel."
"Kejadian anak-anak dan murid sekolah yang terbunuh di Jalur Gaza itu melanggar semua norma internasional," kata kemenkes.
"(Keadaan ini) memperlihatkan mentalitas pihak yang melakukan pendudukan dan terus menyerang lembaga-lembaga pendidikan," kata kementerian itu, menambahkan.
Sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober usai serangan Hamas, sudah lebih dari 13.000 warga Palestina yang terbunuh, menurut data-data terbaru yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Palestina. Jumlah korban jiwa 13.000 itu termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak. Selain itu, menurut data tersebut, ada lebih dari 30.000 orang yang mengalami luka.
Ribuan gedung, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, mengalami kerusakan atau hancur karena digempur Israel dari udara maupun darat. Blokade yang dilancarkan Israel terhadap Gaza juga telah menyebabkan layanan bahan bakar, listrik, dan air di wilayah itu terputus. Selain itu, penyaluran bantuan juga dibatasi. Sementara itu menurut data-data resmi, jumlah korban jiwa di pihak Israel tercatat 1.200 orang.
SIAP GENCATAN SENJATA
Ismail Haniyeh selaku Pemimpin Hamas menyatakan pihaknya segera menyepakati gencatan senjata dengan pemerintah Israel. Dilansir dari ANTARA pada Selasa (21/11), kabar tersebut disampaikan oleh Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan yang dituliskan melalui platform Telegram pada Selasa (21/11).
“Hamas telah menyampaikan tanggapannya kepada saudara-saudara kami di Qatar dan para juru runding. Kami hampir mendekati kesepakatan gencatan senjata," ujar Haniyeh.
Diketahui bahwa sejumlah kerabat sandera Israel yang ditahan Hamas tidak menghadiri pertemuan dengan pemerintah Israel pada Senin malam lalu.
Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa banyak kerabat warga Israel yang disandera Hamas di Gaza memboikot pertemuan dengan pemerintah Israel. Hal tersebut terjadi karena para kerabat kecewa ketika mengetahui pemerintah Israel menyatakan bahwa "membebaskan sandera dan menggulingkan Hamas sama pentingnya".
Sejak Israel membom Gaza setelah diserang secara mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, setidaknya ada 13.000 lebih warga Palestina terbunuh, termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak-anak. Berdasarkan data terbaru dari pihak otoritas Palestina, lebih dari 30.000 orang terluka akibat konflik Hamas-Israel di Gaza.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid, gereja, dan toko roti juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel di kantong Palestina yang terkepung itu.
Militer Israel telah memutuskan pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan. Pihak berwenang Israel menyebutkan bahwa korban tewas di pihak Israel 1.200 jiwa. (*)
LATEST NEWS

Tren Positif Jangan Putus
01 Desember 2023

Persikutim Kampiun Soeratin U-15
01 Desember 2023

Persiba Kembali Terdampar di Dasar
01 Desember 2023
Tak Berdampak Langsung pada Hasil, tapi Mencederai Proses Pemilu
01 Desember 2023

KPK Surati Presiden Ihwal Status Wamenkum HAM
01 Desember 2023
