alexametrics Obral Kemudahan Berusaha, Klaim 244 Investor Tertarik Masuk IKN

Obral Kemudahan Berusaha, Klaim 244 Investor Tertarik Masuk IKN

Kamis, 25 Mei 2023 09:20

obral-kemudahan-berusaha-klaim-244-investor-tertarik-masuk-ikn

JAKARTA-Pemerintah terus meyakinkan publik, bahwa minat berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) cukup tinggi. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyebutkan, per bulan ini, ada 220 letters of interest (LOI) atau surat ketertarikan berinvestasi di IKN.

Perkembangan terkini urusan investasi di IKN itu disampaikan Bambang dalam Sosialisasi Peraturan Pemerintah (PP) 12/2023 di Jakarta kemarin (23/5). Secara khusus, PP tersebut mengatur soal kemudahan berusaha, proses pemberian perizinan, dan urusan penanaman modal di IKN. "Total keinginan calon investor lebih dari 220 LOI," katanya. Komposisinya berimbang antara investor dari dalam dan luar negeri.

Dia menekankan, butuh waktu dan proses dari LOI menjadi sebuah investasi yang nyata. Misalnya perusahaan membutuhkan visibility study, kajian topografi, tingkat profit, profil risiko, kapan mulai beroperasi, dan lainnya. Khusus dari lawatan Presiden Joko Widodo di Forum G7 di Jepang beberapa waktu lalu, juga menghasilkan 5 MoU dan 24 LOI atau dokumen ketertarikan berinvestasi di IKN.

Secara teknis dari LOI tersebut, Otorita IKN nantinya akan menerbitkan dokumen Non Disclosure Agreement (NDA). Dokumen ini bersifat rahasia dan spesifik untuk masing-masing investor. Dia menegaskan, dari LOI menjadi sebuah wujud investasi, butuh waktu. Tetapi bukan berarti prosesnya alot. Bambang menekankan LOI isinya adalah menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi.

Nanti akan dipetakan sesuai dengan bidangnya. Ada yang tertarik mendirikan pusat perbelanjaan, pusat energi terbarukan, layanan kesehatan, lembaga pendidikan, transportasi, pariwisata, dan lainnya. Bambang mengatakan, pemerintah bersama Kadin dan pihak terkait lainnya, sedang mengintensifkan sosialisasi regulasi baru soal investasi dan kemudahan berusaha di IKN.

Dengan demikian, bisa dipetakan secara nyata insentif apa saja yang dibutuhkan kalangan investor. Kemudian skema yang bisa dijalankan pemerintah seperti apa saja. "Apakah meminta pembebasan pajak. Nanti bagaimana mekanismenya, tentu membutuhkan kerangka detail," jelasnya. Pada kesempatan itu, Bambang menuturkan, pembangunan infrastruktur di IKN masih on the track.

Kepada publik yang masih meragukan, dia bahkan berharap supaya bisa melihat langsung ke lokasi. Dia menyebutkan, beberapa kali delegasi dari luar dan lokal datang melihat perkembangan IKN. Dia mencontohkan, infrastruktur jalan tol yang sedang dibangun. Kemudian di IKN juga akan dilakukan program reforestasi. Kebalikan dari deforestasi, program reforestasi adalah penanaman kembali pepohonan di IKN.

Program ini mendapatkan perhatian positif dari kalangan internasional. Untuk mendukung program ini, sudah disiapkan beberapa area persemaian. Area ini bakal menghasilkan 15-20 juta bibit tanaman setiap tahunnya. Sementara itu, Ketua Umum Kadin M Arsjad Rasjid mengatakan, saat ini adalah fase penjajakan. Dia menyambut baik banyaknya ketertarikan berinvestasi di IKN. "Yang dari luar banyak yang tertarik, masak kita meragukan," tuturnya.

Dia memberikan analogi minat berinvestasi itu ibarat pacaran. Diawali dari ketertarikan, kemudian pacaran lalu menikah. Tidak bisa dari tertarik langsung menikah begitu saja. Dia menekankan bahwa IKN adalah episentrum baru di Indonesia. Arsjad menjelaskan, para pengusaha atau investor pasti punya segudang tuntutan kemudahan berinvestasi. Sebaliknya, pemerintah punya koridor dan tidak mungkin akan memuaskan semua pihak.

Dia mengatakan, yang paling penting bagi investor saat ini adalah layak dijadikan tempat berinvestasi, aman, dan memiliki kejelasan jangka panjang. "Membangun kota baru butuh 20-25 tahun," jelasnya. Bukan sebatas bicara 2024 saja. Menurutnya, proses saat ini butuh kerja ekstra. Khususnya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih mengganjal di kalangan investor. Misalnya ketika ada insentif pajak, mekanismenya harus dijelaskan secara pasti dan terbuka sejak awal. Termasuk mekanismenya untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan lainnya.

 

 

Lima MoU dari Jepang

 

Sementara itu, dari rangkaian agenda KTT G7 yang digelar di Hiroshima, Jepang, baru-baru ini, sebanyak 5 Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani Otorita IKN dengan badan dan perusahaan Jepang. Dan terdapat 24 Letter of Intent diserahkan oleh perusahaan Jepang kepada Otorita IKN di hadapan Presiden Indonesia Joko Widodo.

 

Lima perusahaan Jepang yang menandatangani MoU itu adalah, Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Japan International Association for the Industry of Building and Housing (JIBH), Japan Conference on Overseas Development of Eco-Cities (JCODE), dan Urban Renaissance Agency (UR).

Penandatanganan MOU ini menjadi awal dari kerja sama Indonesia-Jepang dalam proyek pembangunan IKN.

Executive Senior Vice President JICA Yamada Junichi menyampaikan, pihaknya akan memberi dukungan investasi di Indonesia terutama di IKN. “Investor-investor yang bernaung di bawah JICA siap mendukung investasi di Indonesia, khususnya di IKN dalam bidang infrastruktur. Seperti revitalisasi Bandara Balikpapan dan juga sektor energi, khususnya power supply facilities,” ungkap Yamada Junichi dalam agenda CEOs Meeting.

Sementara itu, Chairman of the Board JBIC Tadashi Maeda mengungkapkan komitmennya mendukung pembangunan IKN, khususnya untuk mewujudkan IKN sebagai carbon neutral city dengan memfokuskan investasi di bidang renewable energy seperti hydropower.

Pembangunan IKN yang berbasis alam dengan 75 persennya adalah kawasan hijau, lalu mengutamakan 80 persen mobilitas adalah transportasi publik dan sumber energi baru yang terbarukan, dinilai memberikan banyak sekali kesempatan untuk berinvestasi.

Bambang menyampaikan, Nusantara memiliki peluang investasi terbaik yang ada di Indonesia saat ini. Hal tersebut tercermin dari berbagai insentif yang disediakan pemerintah untuk para investor. Di Nusantara, sambung dia, memungkinkan para mitra untuk bereksperimen dengan ide-ide dan inovasi baru. “Kami menyambut baik berbagai jenis teknologi baru untuk diterapkan di kota kami. Dengan demikian para mitra kami memiliki kesempatan untuk menjadikan Nusantara sebagai tempat bereksperimen dalam menyalurkan ide dan inovasi,” katanya. (wan/jpg/riz)